Wednesday, April 18, 2012

Arsitektur Mesin Game


Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :
1. Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol. Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.
2. Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.
3. Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.
Read more » Share

Tools dan Software beserta Perbandingannya, untuk Pengembangan Game

Game terbaru pada PC kebanyakan memakai DirectX sebagai standar implementasinya. Suka tidak suka mau tidak mau para developer menggunakan directX karena directX merupakan framework yang tidak hanya berurusan dengan graphics saja tapi juga berurusan dengan semua bidang yang menunjang pembuatan sebuah game seperti input (directinput), networking (directplay), dan sound (directsound). Sedangkan pesaingnya, OpenGL, hanya memfocuskan diri pada standar grafik saja.

Ada beberapa kelebihan OpenGL daripada directX, yaitu pertama adalah standar OpenGL bersifat multiplatform (dapat berjalan di banyak Operating System) sehingga selain di Windows, teknologi OpenGL juga ditemukan pada Linux, FreeBSD, OSx (Mac OS), Unix, Symbian OS, dan masih banyak lagi OS yang mensupport OpenGL. Hal tersebut dikarenakan standar OpenGL bersifat open dan dapat diimplementasikan oleh siapa saja. Berbeda dengan directX, yang notabennya dipunyai oleh microsoft, implementasi directX tidak boleh sembarangan dan hanya boleh dilakukan oleh microsoft.

Kelebihan kedua adalah supporting terhadap micro device seperti handphone, smartphone, PDA, dan gameing console. OpenGL ES merupakan standar OpenGL yang diadopsi untuk micro device, sehingga hadir dalam tahun ini game 3d dimensi (pure 3d) yang dapat berjalan di handphone atau PDA. OpenGL masih menjadi standar programming untuk beberapa console seperti Sony Playstation, Nintendo Wii & DS, dan PSP. Bahkan PDA dengan OS Windows CE masih menggunakan OpenGL sebagai standar grafik hardwarenya. Dalam pasar micro device directX kalah bersaing dengan OpenGL.

Selain kelebihan OpenGL juga mempunyai kelemahan. Kelemahan pertama yaitu OpenGL hanya berupa basic prosedural library sehingga tidak mempunyai mekanisme untuk menangani berbagai macam permasalahan. Contoh kecil saja, pada directX dikenal 3D model file dengan format X. Format tersebut didukung penuh oleh directX dan masih terus dikembangkan sampai saat ini. Sedangkan OpenGL tidak mempunyai format sendiri, meskipun baru-baru ini Khronos Group (Pengembang OpenGL) mengeluarkan suatu format 3D model yaitu COLLADA tetapi tetap OpenGL API dan COLLADA adalah standar yang berbeda dalam hal fungsi.

Kelemahan lainnya adalah banyaknya standar yang hanya ada di suatu hardware vendor saja. OpenGL bersifat open sehingga semua orang dapat mengajukan standar yang diinginkan (dalam hal ini berupa OpenGL extension) sehingga menciptakan berbagai extension yang berbeda antara vendor satu dengan vendor lainnya. Sedangkan standar yang digunakan untuk kesemua hardware ditampung dan dikelola oleh ARB Forum. Ini menjadi suatu hardware misalkan ATI dengan NVIDIA mempunyai spesifik OpenGL Extension sendiri. Hal ini membuat susahnya mengimplementasikan game yang bisa berjalan dikedua hardware tersebut dengan teknologi terbarunya

Read more » Share

jenis-jenis game dan opportunity untuk menunjang creative industry.

1. FPS (First Person Shooter)

Game jenis ini lebih populer di kalangan dunia multiplayer daripada dunia pemain tunggal. FPS menempatkan Anda ke dalam peran satu karakter membawa banyak senjata dan dengan tujuan bersama untuk mencapai suatu titik akhir, melarikan diri dari malapetaka dan semua hal menyenangkan.

Contoh: Half-Life, Counter-Strike, Point Blank

2. RTS (Real Time Strategy)

Real time Strategy, game berjalan dalam waktu sebenarnya dan serentak antara semua pihak dan pemain harus memutuskan setiap langkah yang diambil saat itu juga berbarengan mungkin saat itu pihak lawan juga sedang mengeksekusi strateginya.

Contoh: Starcraft, Warcraft , dan Command and Conquer.

3. RPG (Role Playing Game)

RPG adalah salah satu game yg mengandung unsur experience atau leveling dalam gameplay. Biasanya dalam game ini kita memiliki kebebasan untuk menjelajah dunia game tersebut dan juga kita dapat menentukan ending dari game tersebut.

Contoh : Ragnarok,Final Fantasy

4. Construction and Management Simulation Games

Game yang mensimulasikan proyek membangun dan mengelola. Pada dasarnya adalah masalah ekonomi dan konseptual. Game ini jarang yang melibatkan konflik dan eksplorasi, dan hampir tidak pernah meliputi tantangan fisik.
Contoh : Sim City, Roller Coster Tycoon, Caesar


5. Vehicle Simulation


Game jenis ini memberikan pengalaman atau interaktifitas sedekat mungkin dengan kendaraan yang aslinya, muskipun terkadang kendaraan tersebut masih eksperimen atau bahkan fiktif, tapi ada penekanan khusus pada detil dan pengalaman realistik menggunakan kendaraan tersebut. Terbagi atas beberapa jenis:


  • Perang

Video game simulasi kendaraan yang sempat tenar di tahun 90-an ini mengajak pemain untuk menaiki kendaraan dan berperang melawan kendaraan lainnya. Dan kebanyakan diantaranya memiliki judul sama dengan nama kendaraannya.

Contoh : Apache 64, Comanche, Abrams, YF-23, F-16 fighting eagle.

  • Balapan

Dari namanya sudah jelas, siapa sampai duluan di garis finish dialah pemenangnya! Terkadang malah pemain dapat memilih kendaraan, mendandani, upgrade mesin bahkan mengecatnya.

Contoh: Top Gear, Test Drive, Sega Rally Championship, Daytona, Grand Turismo, Need For Speed, Mario Cart, ManXTT.

  • Luar Angkasa

Walau masih dapat dikategorikan simulasi kendaraan perang, tetapi segala unsur fiksi ilmiah dan banyaknya judul yang beredar membuat subgenre ini pantas dikategorikan diluar simulasi kendaraan perang. Jenis ini memungkinkan pemain untuk menjelajah luar angkasa, berperang dengan mahluk alien, mendarat di planet antah berantah atau sekedar ingin merasakan bagaimana menjadi kapten di film fiksi ilmiah kesayangan kamu.

Contoh: Wing Commander, Freelancer , Star Wars X-Wing, Star Wars Tie Fighter, dll.

  • Mecha

Pendapat bahwa hampir tidak ada orang yang terekspos oleh film robot jepang saat kecilnya tidak memimpikan ingin mengendalikan robot, memang sulit dibantah. Dipopulerkan oleh serial Mechwarrior oleh Activision, subgenre Simulasi Mecha ini memungkinkan pemainnya untuk mengendalikan robot dan menggunakannya untuk menghancurkan gedung, helikopter dan tentu saja robot lainnya.

Contoh: Mechwarrior, Gundam Last war Chronicles, dan Armored Core.

6. Adventure Games

Game murni petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Termasuk didalamnya:
a. Petualangan dengan teks atau sistem tunjuk dan klik,

Contoh: Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island, Sam and Max,

b.Novel atau film interaktif,

Contoh :Dragons Lair dan Night Trap.


7. Edukasi

Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan, entah untuk belajr mengenal warna untuk balita, mengenal huruf dan angka, matematika, sampai belajar bahasa asing. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.

Contoh : Bobi Bola, Dora the explorer, Petualangan Billy dan Tracy.

Read more » Share